Sabtu, 02 November 2019
Jumat, 01 November 2019
Pengertian Program Linear
Program
linear adalah suatu metode penentuan nilai optimum dari suatu persoalan linear.
Nilai optimum (maksimal dan minimum) diperoleh dari nilai dalam suatu himpunan
penyelesaian persoalan linear. Didalam persoalan linear terdapat fungsi linear
yang bisa disebut sebagai fungsi objektif. Persyaratan, batasan, dan kendala
dalam persoalan linear merupakan sistem pertidaksamaan linear.

Model Matematika Program Linear
Persoalan dalam
program linear yang masih dinyatakan dalam kalimat-kalimat pernyataan umum, kemudian diubah kedalam
model matematika.
Model matematika merupakan pernyataan yang
menggunakan peubah dan notasi matematika.
Sebagai ilustrasi, produsen sepatu membuat 2
model sepatu menggunakan 2 bahan yang
berbeda. Komposisi
model pertama terdiri dari 200
gr bahan pertama dan 150
gr bahan kedua. Sedangkan komposisi
model kedua terdiri dari 180
gr bahan pertama dan 170
gr bahan kedua. Persediaan di gudang bahan pertama 72
kg dan bahan kedua 64
kg. Harga
model pertama adalah Rp.
500.000,00 dan
model kedua Rp.
400.000,00. Jika disimpulkan/disederhanakan dalam bentuk tabel menjadi berikut:

Dengan peubah dari jumlah optimal model
1 adalah x dan model
2 adalah y, dan hasil penjualan optimal adalah f(x,
y) = 500.000x + 400.000y. Dengan syarat:
Jumlah maksimal bahan 1 adalah 72.000
gr, maka 200x + 180y ≤ 72.000.
Jumlah maksimal bahan 2 adalah 64.000
gr, maka 150x + 170y ≤ 64.000
Masing-masing model harus terbuat.
Model matematika untuk mendapat jumlah penjualan yang maksimum adalah:
Maksimum f(x, y) = 500.000x + 400.000y
Syarat:
200x + 180y ≤ 72.000
150x + 170y ≤ 64.000
x ≥ 0
y ≥ 0
•
Nilai Optimum Fungsi Objektif
Fungsi objektif merupakan fungsi linear dan
batasan-batasan pertidaksamaan linear yang memiliki himpunan penyelesaian.
Himpunan penyelesaian yang ada merupakan titik-titik dalam diagram cartesius
yang jika koordinatnya disubstitusikan kedalam fungsi linear dapat memenuhi
persyaratan yang ditentukan.
Nilai optimum fungsi objektif dari suatu persoalan
linear dapat ditentukan dengan metode grafik. Dengan melihat grafik dari fungsi
objektif dan batasan-batasannya dapat ditentukan letak titik yang menjadi nilai
optimum. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
• Menggambar himpunan penyelesaian dari semua batasan
syarat yang ada di cartesius.
• Menentukan titik-titik ekstrim yang merupakan
perpotongan garis batasan dengan garis batasan yang lainnya. Titik-titik
ekstrim tersebut merupakan himpunan penyelesaian dari batasannya dan memiliki
kemungkinan besar membuat fungsi menjadi optimum.
• Menyelidiki nilai optimum fungsi objektif dengan dua
acara yaitu :
1. Menggunakan garis selidik
2. Membandingkan nilai fungsi objektif tiap titik ekstrim
1. Menggunakan Garis Selidik
Garis selidik diperoleh dari fungsi objektif f(x, y) =
ax + by dimana garis selidiknya adalah
ax + by = Z
Nilai Z diberikan sembarang nilai. Garis ini dibuat
setelah grafik himpunan penyelesaian pertidaksamaan dibuat. Garis selidik awal
dibuat di area himpunan penyelesaian awal. Kemudian dibuat garis-garis yang
sejajar dengan garis selidik awal. Berikut pedoman untuk mempermudah
penyelidikian nilai fungsi optimum:
Cara 1 (syarat a > 0)
Jika maksimum, maka dibuat garis yang sejajar garis
selidik awal sehingga membuat himpunan penyelesaian berada di kiri garis
tersebut. Titik yang dilalui garis tersebut adalah titik maksimum.
Jika minimum, maka dibuat garis yang sejajar garis
selidik awal sehingga membuat himpunan penyelesaian berada di kanan garis
tersebut. Titik yang dilalui garis tersebut adalah titik minimum.
Perhatikan garis selidik fungsi :

Cara 2 (syarat b > 0)
• Jika maksimum, maka dibuat garis yang sejajar garis
selidik awal sehingga membuat himpunan penyelesaian berada di bawah garis
tersebut. Titik yang dilalui garis tersebut adalah titik maksimum.
• Jika minimum, maka dibuat garis yang sejajar garis
selidik awal sehingga membuat himpunan penyelesaian berada di atas garis
tersebut. Titik yang dilalui garis tersebut adalah titik minimum.
cara membuat garis selidik fungsi

Untuk nilai a
< 0 dan b < 0 berlaku kebalikan dari kedua cara yang dijelaskan di atas.
2. Membandingkan Nilai Fungsi Tiap Titik Ekstrim
• Menyelidiki nilai optimum dari fungsi objektif juga
dapat dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan titik-titik potong dari
garis-garis batas yang ada. Titik-titip potong tersebut merupakan nilai ekstrim
yang berpotensi memiliki nilai maksimum di salah satu titiknya.
• Berdasarkan titik-titik tersebut ditentukan nilai
masing-masing fungsinya, kemudian dibandingkan. Nilai terbesar merupakan nilai
maksimum dan nilai terkecil merupakan nilai minimum.
Contoh Soal Program Linear dan Pembahasan
Contoh 1 :
Tentukanlah sebuah nilai minimum dari: f(x, y) = 9x + y pada daerah yang
telah dibatasi oleh 2 ≤ x ≤ 6, dan 0 ≤ y ≤ 8 serta x + y ≤ 7.
PEMBAHASAN :
- Langkah 1 yaitu menggambar grafiknya terlebih
dahulu:

- Langkah ke-2 menentukan titik-titik ekstrimnya:
Maka
berdasarkan gambar diatas, ada 4 titik ekstrim, yaitu: A, B, C, D dan himpunan
penyelesaiannya ada di area yang telah diarsir.
- Langkah yang ke-3, yaitu menyelidiki nilai
optimum:
Berdasarkan
grafik diatas dapat diketahui titik A dan B mempunyai nilai y = 0, sehingga
kemungkinan menjadi nilai minimum.
Kedua titik
disubstitusikan kedalam f(x, y) = 9x + y untuk dibandingkan.

Dengan
membandingkan tersebut,maka bisa disimpulkan bahwa titik A memiliki nilai
minimum 18.
Contoh 2 :
Tentukanlah
dimana nilai maksimum fungsi f(x, y) = 4x + 5y yang akan dicapai pada pada grafik
ini!

Pembahasan
2:
Titik
ekstrim pada gambar ialah:
- A tidak mungkin maksimum karena titik A paling
kiri.
- B(3, 6)
- C(8, 2)
- D(8, 0)
Nilai tiap
titik ekstrim ialah:
- Sehingga dapat diketahui hasilnya bahwa nilai maksimumnya berada pada titik yang melalui garis BC dengan nilai maksimum 42.
Model Pembelajaran CIRC
1. CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)
A. Pengertian Model pembelajaran CIRC
Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition disingkat CIRC adalah salah satu model pembelajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis, dimana peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok untuk meningkatkan kemampuan pemahaman dalam membaca, menulis, memahami kosakata dan seni berbahasa.
Fokus utama kegiatan CIRC adalah membuat penggunaan waktu menjadi lebih efektif. Siswa dikondisikan dalam tim-tim kooperatif yang kemudian dikoordinasikan dengan pengajaran kelompok membaca, supaya memenuhi tujuan lain seperti pemahaman membaca, kosa kata, pembacaan pesan, dan ejaan. Tujuan utama CIRC adalah menggunakan tim-tim kooperatif untuk membantu para siswa mempelajari kemampuan memahami bacaan yang dapat diaplikasikan secara luas (Slavin, 2010: 203).
Model Pembelajaran Group Investigation
A. Pengertian Model Pembelajaran Grup Investigatisi
Height menyatakan bahwa investigation berkaitan dengan kegiatan mengobservasi secara rinci dan menilai secara sistematis. Jadi investigasi adalah proses penyelidikan yang dilakukan seseorang, dan selanjutnya orang tersebut mengkomunikasikan hasil perolehannya, dapat membandingkannya dengan perolehan orang lain, karena dalam suatu investigasi dapat diperoleh satu atau lebih hasil.
Group Investigation merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia.
Berdasarkan pandangan konstruktivistik, proses pembelajaran dengan model group investigation memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk terlibat secara langsung dan aktif dalam proses pembelajaran mulai dari perencanaan sampai cara mempelajari suatu topik melalui investigasi. Democratic teaching adalah proses pembelajaran yang dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi, yaitu penghargaan terhadap kemampuan, menjunjung keadilan, menerapkan persamaan kesempatan, dan memperhatikan keberagaman peserta didik (Budimansyah, 2007: 7).
Langganan:
Postingan (Atom)