Jumat, 01 November 2019

Model Pembelajaran Group Investigation


A.      Pengertian Model Pembelajaran Grup Investigatisi
Height menyatakan bahwa investigation berkaitan dengan kegiatan mengobservasi secara rinci dan menilai secara sistematis. Jadi investigasi adalah proses penyelidikan yang dilakukan seseorang, dan selanjutnya orang tersebut mengkomunikasikan hasil perolehannya, dapat membandingkannya dengan perolehan orang lain, karena dalam suatu investigasi dapat diperoleh satu atau lebih hasil.
Group Investigation merupakan  salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif  yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia.
Berdasarkan pandangan konstruktivistik, proses pembelajaran dengan model  group investigation memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk terlibat secara langsung dan aktif dalam proses pembelajaran mulai dari perencanaan sampai cara mempelajari suatu topik melalui investigasi. Democratic teaching adalah proses pembelajaran yang dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi, yaitu penghargaan terhadap kemampuan, menjunjung keadilan, menerapkan persamaan kesempatan, dan memperhatikan keberagaman peserta didik (Budimansyah, 2007: 7).
Group investigation adalah kelompok kecil untuk menuntun dan mendorong siswa dalam keterlibatan belajar. Metode ini menuntut siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok (group process skills). Hasil akhir dari kelompok adalah sumbangan ide dari tiap anggota serta pembelajaran kelompok yang notabene lebih mengasah kemampuan intelektual siswa dibandingkan belajar secara individual.
Eggen & Kauchak (dalam Maimunah, 2005: 21) mengemukakan Group investigation adalah strategi belajar kooperatif yang menempatkan siswa ke dalam kelompok untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode GI mempunyai fokus utama untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik atau objek khusus.

B.       Prinsip Penggunaan Model Pembelajaran Group Investigasi
Asumsi yang digunakan sebagai acuan dalam pengembangan model pembelajaran Kooperatif tipe group invetigation, yaitu:
a)      Untuk meningkatkan kemampuan kreativitas siswa dapat ditempuh melalui pengembangan proses kreatif menuju suatu kesadaran dan pengembangan alat bantu yang secara eksplisit mendukung kreativitas.
b)      Komponen emosional lebih penting daripada intelektual, yang tak rasional lebih penting daripada yang irasioanl, dan untuk meningkatkan peluang keberhasilan dalam memecahkan harus lebih dahulu memahami komponen emosional dan irrasional.

C.      Tujuan Model Pembelajaran Grup Investigasi
Metode Grup Investigation paling sedikit memiliki tiga tujuan yang saling terkait:
1)   Group Investigasi membantu siswa untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik secara sistematis dan analitik. Hal ini mempunyai implikasi yang positif terhadap pengembangan keterampilan penemuan dan membentu mencapai tujuan. 
2)   Pemahaman secara mendalam terhadap suatu topik yang dilakukan melaui investigasi.
3)   Group Investigasi melatih siswa untuk bekaerja secara kooperatif dalam memecahkan suatu masalah. Dengan adanya kegiatan tersebut, siswa dibekali keterampilan hidup (life skill) yang berharga dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi guru menerapkan model pembelajaran GI dapat mencapai tiga hal, yaitu dapat belajar dengan penemuan, belajar isi dan belajar untuk bekerjas secara kooperatif.

D.      Langkah-Langkah Model Pembelajaran Grup Investigasi
Sharan (dalam Supandi, 2005: 6) mengemukakaan langkah-langkah pembelajaran pada model pemelajaran GI sebagai  berikut.
1)      Guru  membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang heterogen.
2)      Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok yang harus dikerjakan.
3)      Guru  memanggil ketua-ketuaa kelompok untuk memanggil  materi tugas secara kooperatif dalam kelompoknya.
4)      Masing-masing kelompok membahas materi tugaas secara  kooperatif dalam kelompoknya.
5)      Setelah selesai, masing-masing  kelompok yang diwakili ketua kelompok  atau salah  satu anggotanya menyampaikan hasil pembahasannya.
6)      Kelompok lain  dapat memberikan tanggapan  terhadap hasil pembahasannya.
7)      Guru memberikan penjelasan singkat (klarifikasi) bila  terjadi kesalahan  konsep dan memberikan kesimpulan.
8)      Evaluasi.

      E.       Tahap-tahap model pembelajaran Grup Investigasi
Pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran di atas tentunya harus berdasarkan prinsip pengelolaan atau reaksi dari metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation. Dimana di dalam kelas yang menerapakan model GI, pengajar lebih berperan sebagai konselor, konsultan, dan pemberi kritik yang bersahabat. Dalam kerangka ini pengajar membimbing dan mengarahkan kelompok menjadi tiga tahap yaitu, Tahap pemecahan masalah, Tahap pengelolaan kelas, Tahap pemaknaan secara perseorangan.
a)    Tahap pemecahan masalah berkenaan dengan proses menjawab pertanyaan, apa yang menjadi hakikat masalah, dan apa yang menjadi fokus masalah.
b)   Tahap pengelolaan kelas berkenaan dengan proses menjawab pertanyaan, informasi apa yang saja yang diperlukan, bagaimana mengorganisasikan kelompok untuk memperoleh informasi itu.
c)    Tahap pemaknaan perseorangan berkenaan dengan proses pengkajian bagaimana kelompok menghayati kesimpulan yang dibuatnya, dan apa yeng membedakan seseorang sebagai hasil dari mengikuti proses tersebut (Thelen dalam Winataputra, 2001: 37)

     F.       Kerangka Model Pembelajaran Grup Investigasi
Dari kerangka operasional pembelajaran Group Investigation yang ditulis oleh Joise & Weil ini dapat kita ketahui bahwa kerangka operasional model pembelajaran Group Investigation adalah sebagai berikut:
1)   Siswa dihadapkan dengan situasi bermasalah
2)   Siswa melakukan eksplorasi sebagai respon terhadap situasi yang problematis.
3)   Siswa merumuskan tugas-tugas belajar atau learning taks dan mengorganisasikan untuk membangun suatu proses penelitian.
4)   Siswa melakukan kegiatan belajar individual dan kelompok.
5)   Siswa menganalisis kemajuan dan proses yang dilakukan dalam proses penelitian kelompok.
6)   Siswa melakukan proses pengulangan kegiatan atau Recycle Activities.

     G.      Ciri-Ciri Model Group Investigation
Model pembelajaran Group Investigation merupakan model yang sulit diterapkan dalam pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini mempunyai cirri-ciri, yakni sebagai berikut:
1.    Pembelajaran kooperatif dengan metode Group Investigation berpusat pada siswa, guru hanya bertindak sebagai fasilitator atau konsultan sehingga siswa berperan aktif dalam pembelajaran.
2.    Pembelajaran yang dilakukan membuat suasana saling bekerjasama dan berinteraksi antar siswa dalam kelompok tanpa memandang latar belakang, setiap siswa dalam kelompok memadukan berbagai ide dan pendapat, saling berdiskusi dan beragumentasi dalam memahami suatu pokok bahasan serta memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi kelompok.
3.    Pembelajaran kooperatif dengan metode Group Investigation siswa dilatih untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi, semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari.
4.    Semua siswa dalam kelas saling terlihat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut.
5.    Adanya motivasi yang mendorong siswa agar aktif dalam proses belajar mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.
6.    Pembelajaran kooperatif dengan metode Group Investigation suasana belajar terasa lebih efektif, kerjasama kelompok dalam pembelajaran ini dapat membangkitkan semangat siswa untuk memiliki keberanian dalam mengemukakan pendapat dan berbagi informasi dengan teman lainnya dalam membahas materi pembelajaran.

      H.      Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran GI
            1.        Kelebihan Pembelajaran GI
Setiawan (2006:9) mendeskripsikan beberapa kelebihan dari pembelajaran GI, yaitu sebagai berikut:
            a)    Secara Pribadi dalam proses belajarnya dapat bekerja secara bebas.
            b)    Memberi semangat untuk berinisiatif, kreatif, dan aktif.
            c)    Rasa percaya diri dapat lebih meningkat.
            d)   Dapat belajar untuk memecahkan, menangani suatu masalah.
            e)    Meningkatkan belajar bekerja sama.
            f)     Belajar berkomunikasi baik dengan teman sendiri maupun guru.
            g)    Belajar berkomunikasi yang baik secara sistematis.
            h)    Belajar menghargai pendapat orang lain.
i           i)      Meningkatkan partisipasi dalam membuat suatu keputusan

II.          Kekurangan model belajar GI
1)   Sedikitnya materi yang tersampaikan pada satu kali pertemuan.
2)   Sulitnya memberikan penilaian secara personal.
3)   Tidak semua topik cocok dengan model pembelajaran GI, meodel pembelajran GI cocok untuk diterapkan pada suatu topik yang menuntut siswa untuk memahami suatu bahasan dari pengalaman yang dialami sendiri.
4)   Diskusi kelompok biasanya berjalan kurang efektif.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar